watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

TRUE STORY

Namaku Cindy, seoarang wanita keturunan,
berusia 27 tahun dan aku memiliki seorang anak
dari suami yang sangat kusayangi. Akan tetapi
ada satu sifat dari diriku yang tidak dapat
kukendalikan, aku merasa bahwa aku tidak dapat
hidup dan bercinta hanya dengan satu laki-laki,
aku senang menggoda dan bercinta dengan laki-
laki yang kuanggap menarik, dan setelah itu
meninggalkannya untuk kembali pada suamiku.
Agustus 1989
Dari SMP aku sudah mulai merasakan
kejanggalan ini, dan yang mendukung sifatku ini
adalah aku selalu dikelilingi oleh laki-laki yang
menarik. Pertama kali aku melakukan masturbasi
adalah sewaktu aku berusia 13 tahun, aku suka
memainkan puting buah dadaku dan klitorisku
sambil berimajinasi merasakan nikmatnya
bercinta. Dan dari masturbasi seperti ini, aku
mendapatkan kepuasan yang membuatku
mencapai orgasme.
Pacar pertamaku waktu aku berusia 15 tahun
adalah Rio, dia lebih tua 5 tahun dari aku, dia
sudah cukup berpengalaman dalam hal seks,
karena dia tahu aku suka berfantasi, maka dia
sering mencium dan mengulum bibirku dengan
penuh birahi. Apabila kebetulan orangtuaku
sedang pergi, kami sering melakukan oral seks di
kamarku atau di ruang tengah.
Aku paling terangsang bila dia melumat putingku,
menjilatinya sampai basah dan tangan satunya
memainkan klitorisku. Karena aku terangsang,
maka kuberanikan diri untuk memegang
penisnya. Kurasakan benda itu semakin
mengeras dan mengeras. Kumasukkan tanganku
ke dalam celananya, kubelai buah zakarnya,
pangkal penis dan kepalanya. Dia mengerang,
ujung kepala penisnya terasabasah, kumainkan
dengan jari telunjukku, dia semakin kencang
mengulum putingku, dan aku pun mendesah
nikmat. Kemaluanku mulai berdenyut-denyut,
cairan nikmat itu semakin banyak keluar dan aku
semakin tidak tahan.
Kudorong badan Rio sehingga posisiku berada di
atasnya, kutarik celananya dan kelihatanlah
penisnya yang keras, tegak menantang. Aku
belum pernah melihat penis sebelumnya, oleh
karena itu aku cukup kaget, tetapi nafsuku untuk
mengulum penis Rio lebih besar daripada rasa
kagetku. Kupegang pelan batang penisnya,
tanganku naik turun perlahan mengikuti irama
erangan Rio, kubelai dan kuciumi hingga puas.
Rio menggelinjang keenakan. Kujilat dari pangkal
ke atas, kukulum dan kusedot-sedot perlahan,
kumainkan dengan lidahku, kugigit perlahan,
erangan Rio semakin menjadi-jadi.
“Shh.., Rio nggak tahan lagi, Cindy.. Rio mau
keluar..!” katanya waktu itu.
Aku tidak dapat menjawab, karena mulutku
sedang mengulum batang penisnya, aku hanya
mendesah, menjilat, menggigit dan menyedot.
Kemaluanku kembali berdenyut-denyut. Sambil
mengulum penis Rio, kumainkan puting buah
dadaku bergantian dengan klitorisku. Aku pun
sudah hampir mencapai orgasme, kugeser posisi
tubuhku hingga membentuk posisi 69, dan Rio
dengan cepatnya mejilatserta mengulum
vaginaku.
“Ahh.., Cindy.. Keluarkan punyamu Sayang.. Aku
sudah nggak bisa nahan lebih lama lagi, aku mau
keluaarr.. Ouch.. ahh.. ahh.. ahh..!” erangan Rio
dan eranganku semakin kencang dan
menyemburlah air mani dari penisnya di dalam
mulutku.
Aku masih mengulum, menyedot dan menjilat
sisa-sisa air maninya, penis Rio berdenyut-denyut
dan setiap kali kusedot, dia menggelinjang. Rio
juga mejilat-jilat kemaluanku dan mengulumnya.
“Ohh.., it feels so good..” batinku saat itu.
Aku pun tergeletak di samping Rio sambil masih
memainkan putingku yang basah terkena cairan
maninya, rasanya putingku masih mengeras dan
masih minta untuk dikulum dan dihisap,
kemaluanku pun masih berdenyut-denyut,
rasanya masih ada yang mengganjal meminta
untuk dilampiaskan. Akhirnya dalam posisi
telentang, tangan kananku kumainkan di
kemaluanku dan tangan kiriku memilin-milin
putingku, kugesek-gesek dan kutekan tangan
kananku di kemaluanku semakin cepat dan cepat
sambil memejamkan mata dan membayangkan
penis di dalam vaginaku.
Rio yang dari tadi memperhatikanku mulai
beringsut mendekatiku dan berbisik, “Mau aku
bantu sayang..? Biar kamu dapat kepuasan
lebih..?”
Aku hanya mendesah mengiyakan dan mulai
menjerit kecil saat Rio menggigit pelan putingku,
dimainkannya satu persatu. Dihisap pelan,
dimainkan dengan lidah, digigit, dijilat sampai
akhirnya kemaluanku bertambah basah dan ada
sesuatu yang mendesak ingin mencapai puncak
kenikmatan. Tubuhku mengejang dan Rio
semakin liar meremas kuat payudaraku. Aku
terkulai dan tercapai sudah keinginanku untuk
mendapatkan multi orgasme.
Dua tahun kemudian.
Saat ini aku sudah putus dengan Rio dan aku
mempunyai seorang pacar yang usianya jauh
lebih tua dari aku, 9 tahun bedanya. Menurutku
dia seorang laki-laki yang cukup berpengalaman,
terutama dalam hal seks, akan tetapi dia
menganggapku anak kecil yang sama sekali
belum mengerti tentang nikmatnya seks.
Walaupun aku masih tetap perawan (dengan Rio
aku hanya melakukan oral), tetapiaku benar-benar
ingin merasakan nikmatnya berhubungan badan.
Namanya Donnie, aku sangat menyukai
tangannya yang kekar dan pantatnya yang bulat
berisi, entah mengapa, aku selalu terangsang
apabila melihat tangan yang kekar dan pantat
yang berisi. Aku ingin sekali dia menyetubuhiku,
dan aku berpikir bagaimana caranya dia tergoda
olehku.
Waktu itu hari Minggu, dan kedua orangtuaku
sedang bepergian ke luar kota. Aku tinggal di
rumah hanya dengan pembantuku. Aku baru
saja bangun tidur waktu kudengar pembantuku
menerima telpon dari Donnie, dan Donnie
mengatakan bahwa dia akan tiba di rumahku 10
menit lagi. Mungkin karena sudah beberapa hari
ini produksi hormonku meningkat, aku merasa
terus-menerus terangsang dan bernafsu sekali.
Kuambil baju tidurku bewarna hitam yang berupa
tank top dengan belahan dada rendah dan
transparan, sehingga memperlihatkan
payudaraku yang montok dan kenyal, putingku
yang mengeras menonjol keluar seperti sedang
mempersiapkan diri untuk dikulum. Kuganti
celana dalamku dengan g-string warna hitam
senada dengan atasannya. Kuoleskan sedikit
parfum kesukaan Donnie di belakang telinga dan
belahan dadaku.
Aku berpesan kepada pembantuku, apabila
Donnie datang, suruh saja langsung masuk ke
kamarku, karena aku agak sedikit pusing. Aku
kembali berbaring di atas tempat tidur, menutup
kembali selimutku dan berpura-pura tidur sambil
menunggu kedatangan Donnie. Tidak lama
kemudian dia datang. Setelah pembantuku
menyampaikan pesanku, kudengar perlahan-
lahan dia masuk ke dalam kamarku. Bau harum
menyegarkan dan merangsang datang dari
tubuhnya, dia duduk di pinggir ranjang sambil
membelai kepalaku dan membisikkan sesuatu di
telingaku.
“Hi, Honey.. Kata bibi kamu sakit..? Pusing kenapa
Sayang..?” katanya pelan dan manis sekali.
Aku menggelinjang dan membalikkan tubuhku
menghadap dia. Sekilas sempat kulihat dia
menelan ludah karena pahanya tersenggol oleh
payudaraku, kusandarkan kepalaku di pahanya
dan kutarik sedikit selimutku ke bawah, sehingga
dia dapat melihat jelas gundukan dua bukit putih
dan kenyal milikku. Kupeluk pinggangnya
sehingga posisi wajahku menghadap ke perut
dan kemaluannya, lalu kemudian aku bangkit dan
duduk di pangkuannya.
Kupeluk lehernya, kubisikkan di telinganya dengan
desahan nafasku yang hangat, “Aku pusing
karena kamu nggak dateng-dateng..”
Donnie membalas pelukanku dengan erat,
diciuminya pundak dan leherku sambil berbisik,
“Mmmh, kamu sexy sekali, baumu sungguh
merangsang, kamu tau aku paling nggak bisa
tahan kalo kamu pake parfum ini.. Nanti kalo aku
nggak tahan gimana..?”
Aku mengeratkan pelukanku dan menempelkan
payudaraku ke dadanya sambil kugesek-
gesekkan, kucium belakang telinganya, kujilat
lehernya.
“Kalo nggak tahan, ya dikeluarin ajaa.. aahh..!”
Aku mengubah posisiku menjadi menghadap ke
arahnya dengan kedua kakiku menjepit
pinggulnya. Kuremas rambutnya yang hitam,
semerbak wangi kelelakiannya membuat
kemaluanku berdenyut-denyut. Donnie
mengangkatku dan menidurkanku di atas
ranjang, dia menciumi dadaku, membuka tali
tank top-ku dengan mulutnya satu persatu,
menyembullah payudaraku. Dia mulai menghisap
dan menjilat putingku, sementara tangan yang
satunya meremas payudaraku yang satunya.
“Ouch.., Donnie.. aku paling terangsang kalo
putingku dikerjain, aku bisa lakukan apa saya
yang kamu minta, asal jangan berhenti menjilat
dan menghisap putingku.. Ahh.. Ssshh..!”
Donnie semakin bernafsu mendengar kata-kata
dan eranganku, kemaluannya sudah mulai
mendesak dari celananya, kurasakan hal itu dan
aku pun tidak tahan untuk tidak memegang
kemaluannya. Kubuka resleting celananya dan
kumasukkan tanganku ke dalamnya, kurasakan
cairan hangat di ujung kepala penisnya dan
hangat batangnya, dia mengerang nikmat sambil
menggigit puting payudaraku. Setelah itu dia
menciumi seluruh tubuhku hingga aku
terangsang hebat.
Dia memang sangat berpengalaman dalam hal
ini, setelah itu aku berpindah ke depan
kemaluannya dan mulailah aku melakukan aksiku
membuat lelaki tergila-gila. Kucium ujung
penisnya, kujilat cairan yang terasa gurih,
kumasukkan kepala penisnya ke dalam mulutku,
kuhisap-hisap dan kumainkan dengan lidahku.
Donnie masih meremas dan memilin-milin
putingku sambil mengerang nikmat, kumasukkan
lagi penisnya lebih dalam ke dalam mulutku
sambil kukocok-kocok dengan mulutku naik
turun. Pertama perlahan, semakin lama semakin
cepat. Donnie semakin kuat meremas
payudaraku dan kemudian dia menarikku ke atas
tubuhnya.
Donnie melepas celana dalamku dan aku duduk di
atas kemaluannya, kugesek-gesekkan vaginaku di
atas penisnya sambil menggoyang-goyangkan
tubuhku dan meremas serta memainkan
putingku. Aku mengerang, dan Donnie
tampaknya sudah sangat terangsang oleh
gerakan tubuhku. Dia duduk dan diangkatnya aku
hingga penisnya berdiri dan siap menusuk ke
liang kemaluanku.
Aku memeluknya dan membisikkan, “Honey, I’m
still virgin, so do it smoothly, because I want to
feel the excitement..”
“Sure, sweetheart.. I’ll do this very, very gently
so you won’t forget this moment..”
Perlahan dia mulai memasukkan batang
penisnya, terasa sempit sekali dan terasa panas,
akan tetapi karena didorong oleh nafsuku yang
sudah tidak tertahankan dan Donnie
melakukannya dengan sangat berhati-hati, lama
kelamaan seluruh batang penisnya telah masuk
ke dalam liang vaginaku dan terasa nikmat sekali.
Ouch.., Donnie mulai menggerak-gerakkan
pantatnya yang sexy dan aku mulai
menggoyang-goyangkan pinggulku. Cairan yang
keluar dari kemaluanku memang sangat
membantu, terasa sempit, menjepit namun tidak
sakit. Donnie semakin cepat menggerakkan
penisnya, maju dan mundur. Aahh, rasanya tidak
dapat diungkapkan dengan kata-kata, terlalu
nikmat untuk diucapkan. Peluh membasahi kedua
tubuh kami, hawa dingin yang keluar dari AC
sudah tidak dapat mendinginkan kami yang
sedang dibakar gairah.
Sambil menggoyangkan tubuhnya, Donnie
kembali menghisap puting payudaraku dan
membuatku gila. Rasanya aku tidak ingin dia
melepaskan hisapannya. Kupeluk dia dan kujilat
lehernya, kukulum bibirnya sambil mengerang
nikmat.
Donnie membisikkan sesuatu padaku, “Rubah
posisi yuk, sayang.. Aku yakin dengan posisi ini
kamu bakalan ketagihan make love..”
Donnie kemudian mengangkat dan memutar
tubuhku, sehingga aku membelakanginya, dia
melakukan dogie style yang pada saat itu aku
belum pernah membayangkan sampai kesitu.
Donnie kembali memasukkan batang penisnya ke
vaginaku dan maju mundur, dari perlahan hingga
semakin cepat. Pengalamanku kali ini luar biasa,
belum pernah aku merasakan kenikmatan yang
seperti ini. Memang betul kata Donnie, ini akan
membuatku ketagihan. Semakin cepat
Donniemenggerakkannya, semakin aku
terangsang dan merasakan sesuatu kenikmatan
luar biasa yang berbeda dengan yang kurasakan
pada waktu masturbasi maupun oral.
Donnie memelukku dari belakang, meremas
payudaraku dan membisikkan, “Ahh.. aku mau
keluar.. kamu luar biasa, kamu bisa membuat aku
begitu terangsang dan aku nggak mau kehilangan
kamu.. ahh.. ahh.. ahh..”
Bersamaan dengan keluarnya mani Donnie, aku
pun merasakan yang sama, cairan hangat milik
Donnie membasahi vaginaku. Bau khas
kejantanan itu menyetuh penciumanku. Aku
mengatakan bahwa aku tidak menyesal
melakukan hal ini, karena ini timbul dari
keinginanku, tetapi Donnie mengatakan berulang
kali bahwa dia tidak mau kehilangan diriku.
Setahun kemudian.
Aku berpisah dengan Donnie, karena aku tertarik
dengan lelaki lain. Aku tidak mau menghianati
Donnie dengan melakukan affair, oleh karena itu
kuputuskan Donnie.


Adult | GO HOME | Exit
1/928
U-ON

inc Powered by Xtgem.com